tag:blogger.com,1999:blog-82967158248881778672023-11-15T23:39:14.358+07:00psikosastraabout psychology and letterUnknownnoreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-8296715824888177867.post-8443540350597576152010-03-31T00:33:00.000+07:002010-03-31T00:48:31.264+07:00Nasalisasi Kata-kata Bersuku SatuSalah satu kaidah pembentukan kata dalakm bahasa Indonesia adalah pembentukan dengan meng-. Pembentukan kata itu dikaitkan dengan bentuk dasarnya. Berdasarkan huruf pertama bentuk dasar, imbuhan meng- akan beralomorf meng-, me-, mem-, men-, dan meny-. Jika bentuk dasarnya diawali dengan huruf k, p, t, s huruf awal bentuk dasarnya akan mengalami peluluhan. Misalnya kata koordinasi, populer, target, dan sukses menjadi mengoordinasikan, memopulerkan, menargetkan, dan menyukseskan jika ditambah imbuhan meng-/-kan. Bentukan menggordinasikan ditambah dengan imbuhan meng- yang beralomorf meng-, memopulerkan ditambah dengan imbuhan meng- beralomorf mem-, menargetkan ditambah dengan imbuhan meng- beralomorf dengan men-, dan menyukseskan ditambah imbuhan meng- beralomorf dengan meny-. <br />Lain halnya untuk kata-kata seperti kup, pel, tes, dan sol. Jika kaidah peluluhan diterapkan pada kata tersebut, tentu bentuknya menjadi mengel (?), mengup (?), menges (?), dan menyol (?). Namun, hal ini tidak mungkin dilakukan karena akan menyulitkan pelacakan kata dasarnya serta menghilangkan keutuhan-keutuhan hakikat kata dasarnya. Disamping itu, makna kata akan bergeser, bahkan akan menimbulkan ambiguitas. Karena penghilangan k, p, t, s tidak dapat dilakukan, tidak jarang kita temukan pembentukan kata-kata itu dengan tidak meluluhkan k, p, t, s pada awal kata dasar bersuku kata itu. Misalnya, mengkup, menpel, mentes, dan mensol. Pembentukan seperti ini ditemukan dalam bahasa jurnalistik. Misalnya, (1) Masyarakat yang memposkan kartu lebaran makin berkurang sejak melusanya penggunaan sms; (2) Pesawat tempur Sekutu membom kantong-kantong Suni di Irak. <br />Kata-kata seperti membom dan mempos sudah tepat secara realisasinya. Namun, secara morfologis, pembentukan kata dasar satu suku kata seharusnya berbeda. Imbuhan meng- direalisasikan menjadi menge-. Kata-kata yang bersuku satu seperti bom, cat, cek, dot, gol, lap, tik, sah, dan top mendapat imbuhan meng- menjadi mengebom, mengecat, mengedot, mengegol, mengelap, mengetik, mengesah, dan mengetop.<br />Demikian juga dengan kata-kata bersuku satu yang merupakan serapan dari kata asing yang diawali gugus konsonan. Misalnya, blok, dril, klop, polt, dan print. Pembentukan kata dasar dengan meng- yang beralomorf menge- menjadi salah. Jika dilakukan pada kata trap, yang seharusnya terap. Jadi, bukan mengentrapkan, melainkan menerapkan.<br />Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8296715824888177867.post-16347731208580164692010-03-30T03:42:00.000+07:002010-03-30T03:47:49.804+07:00Maulud dan MaulidBaik maulid, milad maupun maulud berasal dari bahasa Arab. Masing-masing dibentuk dari kata dasar yang sama, yakni walada. Kata maulid dan milad merupakan nomina waktu (isim zaman) yang bermakna ‘masa kelahiran, waktu kelahiran’. Kadang-kadang bentuk itu digunakan juga sebagai nomina tempat (isim makan) ‘tempat lahir’. Misalnya, rumah yang sekarang menjadi perpustakaan di pojok Masjidilharam disebut Maulidinnabi (tempat kelahiran Nabi). Kedua kata itu diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan pemakaian yang berbeda. <br />Kata milad lazim digunakan organisasi keislaman. Kata itu juga bermakna waktu kelahiran. Namun penggunaannya lebih umum daripada maulid. Dalam organisasi Muhammadiyah dan anak organisasi kemahasiswaannya digunakan milad untuk menyatakan hari kelahiran organisasi tersebut. Sementara itu, maulid dalam bahasa Arab merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan masa kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bahkan, ada bulan kelahiran nabi yang disebut dengan bulan maulid, yakni bulan Rabiul Awal. Jadi, terjadi penyempitan makna maulid dalam bahasa Indonesia.<br />Kadang-kadang digunakan pula istilah maulud untuk waktu kelahiran nabi: ‘masa kelahiran’. Di dalam budaya Jawa, misalnya, kata maulud berkaitan dengan mulutan. Istilah mulutan biasanya berhubungan dengan kelaziman budaya makan-makan dalam peringatan kelahiran nabi. Setiap ada kegiatan maulud selalu diikuti dengan penyediaan makanan untuk masyarakat yang hadir.<br />Penggunaan maulud untuk masa kelahiran merupakan kesalahan bahasa. Kesalahan itu dilakukan karena kata itu dianggap memiliki makna yang sama dengan maulid. Padahal, maulid dan maulud berbeda kelas katanya dalam bahasa Arab. Perbedaan kelas kata menghasilkan perbedaan makna pula. Kata maulid seperti dijelaskan, nomina waktu ‘masa kelahiran’, ‘waktu kelahiran’. Sementara itu, maulud adalah nomina obyek yang bermakna ‘orang yang dilahirkan, orang yang terlahir, anak’. Misalnya dalam teks hadis Nabi Muhammad SAW ada ungkapan ‘kullu mauludin yuladu alalfitrah…’ setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah). Dalam hal ini, maulud diartikan sebagai anak. Jika dikaitkan dengan Nabi Muhammad, maulud adalah nabi sendiri sebagai anak yang terlahir dari ibunya, Aminah.<br />Jika peringatan Nabi Muhammad SAW disebut peringatan maulud, hal itu berarti bahwa yang diperingati sosok Nabi Muhammad sendiri mulai dari lahir sampai dengan wafat. Jika kita ingin memperingati hari lahir beliau maka istilahnya adalah peringatan maulid nabi, bukan maulud nabi.<br />Unknownnoreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-8296715824888177867.post-37176399168116501492010-03-30T02:56:00.001+07:002010-03-30T02:57:24.975+07:00ANALISIS GANGGUAN MEMORI YANG DIAKIBATKAN KARENA STRES PADA LANSIA<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CUsers%5CCimenK%27s%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="Edit-Time-Data" href="file:///C:%5CUsers%5CCimenK%27s%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_editdata.mso"><!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style> <![endif]--><link rel="themeData" href="file:///C:%5CUsers%5CCimenK%27s%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CUsers%5CCimenK%27s%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; text-align:justify; text-indent:28.35pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter {mso-style-priority:99; mso-style-link:"Footer Char"; margin-top:0in; margin-right:0in; margin-bottom:10.0pt; margin-left:0in; text-align:justify; text-indent:28.35pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; tab-stops:center 3.25in right 6.5in; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} p.1judul, li.1judul, div.1judul {mso-style-name:"1\. judul"; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:center; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; font-weight:bold; mso-bidi-font-weight:normal;} p.2subjudul, li.2subjudul, div.2subjudul {mso-style-name:"2\. sub judul"; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:"1\. judul"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri; font-weight:bold; mso-bidi-font-weight:normal;} p.3isi, li.3isi, div.3isi {mso-style-name:"3\. isi"; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:"2\. sub judul"; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; text-indent:28.35pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri;} p.4percakapan, li.4percakapan, div.4percakapan {mso-style-name:"4\. percakapan"; mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:"3\. isi"; margin-top:6.0pt; margin-right:0in; margin-bottom:6.0pt; margin-left:70.0pt; text-align:justify; text-indent:-34.0pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:11.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:Calibri;} span.ilspan {mso-style-name:il_span; mso-style-unhide:no;} span.FooterChar {mso-style-name:"Footer Char"; mso-style-priority:99; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:Footer; mso-ansi-font-size:11.0pt; mso-bidi-font-size:11.0pt;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-hansi-font-family:Calibri;} @page Section1 {size:595.35pt 841.95pt; margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in; mso-header-margin:.5in; mso-footer-margin:.5in; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:154806111; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1542106534 67698701 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:64.35pt; text-indent:-.25in; font-family:Wingdings;} @list l1 {mso-list-id:555512855; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1593446920 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} @list l2 {mso-list-id:679816738; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:197062532 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l2:level1 {mso-level-tab-stop:none; mso-level-number-position:left; margin-left:64.35pt; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} --> </style><p class="2subjudul" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><font style=""><font style="">1.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Latar Belakang</p> <p class="3isi">Otak manusia terdiri dari dua bagian yaitu batang otak (<i style="">brain stem</i>)dan korteks selebral (<i style="">cerebral cortex</i>). Batang otak terdiri dari again-bagian yang dinamakan <i style="">medulla, pons, otak tengah,</i> dan <i style="">cerebellum</i>. Bagian-bagian ini terutama berkaitan dengan fungsi fisikal tubuh, termasuk pernafasan, detak jantung, gerakan, refleks, pencernaan, dan pemunculan emosi. Korteks serebral menangani fungsi-fungsi intelektual dan bahasa (Steinberg dkk, dalam Dardjowidjojo, 203:2005). </p> <p class="3isi">Memori tidak hanya satu macam. Penfield dan Roberts (dalam Dardjowidjojo, 274:2005) menyebutkan adanya memori pengalaman, memori konseptual, dan memori kata. Sementara itu Squire dan kandel (dalam Dardjowidjojo, 274:2005) membagi memori menjadi memori nondeklaratif dan memori deklaratif. Psikolog seperti William James (dalam Dardjowidjojo, 276:2005) membagi memori menajdi dua kelompok besar: memori pendek dan memori panjang. Memori pendek sering disebut <i style="">short term memori</i> (STM), sedangkan memori panjang disebut <i style="">long term memori</i> (LTM). Penelitian tentang otak dan perannya hingga saat ini mengalami kemajuan pesat. Istilah gangguan kognitif menandakan bahwa fitur dominan dari gangguan ada pada kemampuan-kemampuan kognitif seperti ingatan, atensi, persepsi, dan berpikir (Durand dan Barlow, 313:2007). Meskipun gangguan kognitif biasanya muncul untuk pertama kalinya pada masa dewasa lanjut, retardasi mental dan gangguan belajar yang muncul pada usia dini pun memiliki daya kognitif sebagai ciri primernya. </p> <p class="3isi"><font style="" lang="EN">Otak manusia berbeda dengan komputer, meskipun analoginya memang mirip. Sama seperti komputer yang kita miliki, otak dipersenjatai dengan dua memori dasar: memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori jangka pendek bisa dianalogikan dengan RAM (Random-Access Memory). Informasi yang diterima oleh panca indera, menunggu di memori kerja ini, semacam play group mental yang kemudian menguapkannya dengan segera. Informasi baru tersimpan setelah terjadi proses perubahan kimia dan listrik pada sel-sel saraf atau neuron. Memori jangka pendek memungkinkan kita untuk membuat hitungan sederhana di kepala atau mengingat nomor telepon cukup lama, meskipun begitu selesai menelepon kita mungkin sudah lupa nomor itu. Jadi, sama seperti RAM, ia juga bisa menganalisis dan menyimpan informasi tanpa membuat rekaman yang abadi. Sedangkan memori jangka panjang bertindak sebagai hard drive, secara fisik menyimpan pengalaman yang telah lewat di daerah otak yang disebut cerebral cortex (kulit luar otak).<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="" lang="EN">Cortex merupakan rumah bagi belukar 100 miliar neuron yang tampilannya mirip tumbuhan merambat.Komunikasi antarsel terjadi melalui pancaran impuls-impuls kimia dan listrik. Setiap kita merasakan sesuatu - pandangan, suara, ide – , simpuls unik dari sebagian sel-sel saraf tersebut langsung aktif. Kemudian sebagian ada yang tidak kembali ke bentuk asalnya karena mereka memperkuat koneksi satu dengan lainnya.<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi">Konsekuensi gangguan kognitif seringkali melibatkan berbagai perubahan yang sangat berat pada perilaku dan kepribadian orang yang mengalamainya. Kecemasan dan atau depresi intens merupakan gejala yang lazim dijumapai, terutama di antara orang-orang yang mengalami demensia (Durand dan Barlow, 313:2007). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk meninjau sepintas mengenai kemunduran daya ingat manusia –khususnya yang terjadi pada lansia– yang terjadi akibat adanya gangguan-gangguan kognitif seperti <i style="">demensia </i>(kepikunan).</p> <p class="3isi" style="text-indent: 0.5in;">Proses menua pada manusia merupakan suatu peristiwa alamiah yang tak terhindarkan, dan menjadi manusia lanjut usia ( lansia ) yang sehat merupakan suatu rahmat. Pendapat didalam kehidupan sosial masyarakat kita, predikat usia lanjut seseorang sering dikonotasikan kepada hal-hal seperti berikut : Orang yang sudah mulai menurun kemampuan produktivitas dan aktivitas fisik sudah layak pensiun dari kegiatan pekerjaan, pantas untuk dimanjakan, cukup menunggui cucu di rumah atau mengantar cucu sekolah, harus dihormati untuk dimintai nasehat, pandangan dan pemikirannya lebih arif dan bijak, makin pikun, berlaku otoriter terhadap anak, sulit menyesuaikan diri dengan perubahan, makin meningkatkan kegiatan ibadah agamanya, kemunduran fungsi organik tubuh dan lain sebagainya. Timbulnya pernyataan tersebut diatas sudah tentu mempunyai latar belakang alasan tersendiri seperti kultural masyarakat, medik, falsafah kehidupan seseorang, sistem hukum serta administrasi negara dan lain sebagainya.</p> <p class="3isi">Memori merupakan bagian integral dari eksistensi manusia (Darjowidjojo, 269:2005). Kita tidak bisa membayangkan seperti apa manusia itu bila kita tidak dapat mengingat masa lalu, tidak dapat memasukkan informasi yang baru saja kita dengar, dan tidak dapat mengingat apa yang akan kita lakukan besok. Sebagian besar dari apa yang kita ketahui dari dunia ini bukan berasal dari saat kita lahir, tetapi kita peroleh dari pengalaman yang tersimpan dalam memori. </p> <p class="3isi"><o:p> </o:p></p> <p class="2subjudul" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">2.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Teori </p> <p class="3isi">Lupa dimana meletakkan sesuatu, lupa nama seseorang, lupa mematikan kompor saat memasak. Mungkin ini hanya sebagian dari ‘daftar’ lupa yang kerap menghinggapi para lansia. Banyak orang beranggapan bahwa pikun (demensia) merupakan bagian dari proses menua, sehingga wajar dialami oleh orang usia lanjut. Namun sebenarnya tidak semua usia lanjut akan mengalami demensia, dan demensia biasanya menjadi semakin parah karena seringkali tidak terdeteksi sehingga terlambat ditangani. </p> <p class="3isi">Bila dibiarkan, demensia dapat menyebabkan seseorang menjadi tergantung pada orang lain, kehilangan saat berharga dengan keluarga, dan bila disertai dengan gangguan perilaku dapat meningkatkan stres bagi keluarga maupun orang yang merawatnya. Belum lagi tingginya biaya perawatan yang harus dikeluarkan untuk merawat lansia yang mengalami dimensia.</p> <p class="3isi">Gejala demensia biasanya memang tidak disadari oleh individu bersangkutan, justru orang-orang di sekitarnya yang kerap terganggu karena sifat pelupa tersebut. Terdapat beberapa gejala demensia yang sebaiknya Anda waspadai, yaitu:</p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">1.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Sering lupa nama, nomor telepon, atau tugas, dan tidak dapat mengingatnya kembali. </p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">2.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Sulit merencanakan dan menyelesaikan tugas harian. Misalnya memasak namun lupa mematikan kompor. </p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">3.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Lupa kata-kata sederhana atau menggunakan kata secara tidak tepat sehingga sulit dimengerti. </p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">4.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Tersesat di lingkungan sendiri, tidak ingat jalan pulang dan tidak mengenali lokasi tempatnya berada. </p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">5.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Berpakaian tidak sesuai dengan lingkungan. </p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">6.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Sulit menghitung, lupa kegunaan dan sulit berpikir abstrak. </p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">7.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Meletakkan barang di tempat yang tidak sesuai, misalnya kacamata di lemari pendingin atau meletakkan kunci di tempat gula. </p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">8.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Sering berubah suasana hati dengan cepat tanpa sebab. </p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">9.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Mengalami perubahan kepribadian, misalnya mudah curiga, takut dan bingung. </p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">10.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Kehilangan inisiatif untuk beraktivitas, lebih suka tidur berlama-lama atau menonton televisi. </p> <p class="3isi" style="text-indent: 0.5in;">Hanya ada beberapa hal lain yang lebih menakutkan bila dibandingkan dengan kemungkinan bahwa suatu saat nanti Anda tidak mampu mengenali lagi orang-orang yang Anda Cintai, anda tidak mampu lagi melakukan tugas-tugas yang paling dasar seklaipun, dan yang lebih buruk lagi, Anda secara akut menyadari kegagalan-kegagalan saat ini. Demensia adalah gangguan kognitif yangmemebuat ketakutan-ketakutan tadi terwujud: kemunduran fungsi otak yang terjadi secara gradual, yang memengaruhi <i style="">judgment</i> (penilaian), ingatan, bahasa, dan proses-proses kognitif lainnya (Durand dan Barlow, 316:2007).</p> <p class="3isi">Demensia terbagi menjadi dua yakni Demensia Alzheimer dan Demensia Vaskuler. Demensia Alzheimer merupakan kasus demensia terbanyak di negara maju Amerika dan Eropa sekitar 50-70%. Demensia vaskuler penyebab kedua sekitar 15-20% sisanya 15- 35% disebabkan demensia lainnya. Di Jepang dan Cina demensia vaskuler 50 – 60 % dan 30 – 40 % demensia akibat penyakit Alzheimer. Demensia Alzheimer berlangsung progresif, gangguan yang tidak dapat membaik yang menyerang otak dan akibatnya kehilangan daya ingat, kebingungan, gangguan penilaian dan perubahan kepribadian. Penyakit ini adalah penyebab yang paling umum dari gangguan intelektual yang berat pada orang lanjut usia dan kenyataannya merupakan suatu masalah dalam perawatan orang usia lanjut di rumah.</p> <p class="3isi"><o:p> </o:p></p> <p class="2subjudul" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><font style=""><font style="">3.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Analisis Kasus</p> <p class="3isi">Obrolan nenek dengan cucu keponakan</p> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;"><b style="">Percakapan 1:<o:p></o:p></b></p> <p class="4percakapan">Nenek<font style=""> </font><font style=""> </font> : Kamu siapa?</p> <p class="4percakapan">CK<font style=""> </font><font style=""> </font>: Saya Uus mbah uti (mbah putri), anaknya pak Hasan dari<font style=""> </font>Sumatera! Yang kuliah di Malang.</p> <p class="4percakapan">Nenek<font style=""> </font>: (masih berpikir sambil terus memandangi cucu).</p> <p class="4percakapan">CK<font style=""> </font>: Pak Hasan anaknya almarhum mbah Yasin.</p> <p class="4percakapan">Nenek<font style=""> </font>: oo.. walah, Hasan-ku to? Sini masuk</p> <p class="4percakapan">CK<font style=""> </font>: iya mbah terima kasih…</p> <p class="3isi" style="margin-left: 113.4pt; text-indent: -85.05pt;">(akhirnya mereka mengobrol)</p> <p class="3isi" style="margin-left: 113.4pt; text-indent: -85.05pt;">Disela-sela percakapan si nenek bertanya</p> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;"><b style="">Percakapan 2:<o:p></o:p></b></p> <p class="4percakapan">Nenek<font style=""> </font>: ayahmu munaf, kapan ke sini?</p> <p class="4percakapan">CK<font style=""> </font>: Hasan, mbah uti, ayah saya namanya Hasan.</p> <p class="4percakapan">Nenek<font style=""> </font>: o iyo, lali aku! Kapan kesini?</p> <p class="3isi"><o:p> </o:p></p> <p class="3isi" style="text-indent: 0.5in;"><font style="line-height: 150%;">Itu sekelumit obrolan nenek dengan cucunya, si nenek memang sudah agak pikun, dia tidak ingat berapa umurnya sekarang. Menurut informasi dari anaknya usianya sekitar 68 tahun. Obrolan tersebut terjadi ketika si cucu datang bersilaturahmi ke rumahnya 1 tahun yang lalu. Menurut informasi dari anaknya, si nenek mulai pikun sejak ia mengalami stress akibat kelakuan menantunya. Menantunya menjual sapi peliharaannya, padahal sapi itu adalah peninggalan dari suaminya, yang akan diberikan kepada cucunya kelak. Sejak saat itu si nenek sering marah-marah, terkadang melamun</font><font style="line-height: 150%;" lang="IN">, </font><font style="line-height: 150%;" lang="IN">kesulitan dalam mengerjakan aktivitas hidup sehari-hari, seperti makan dan mandi, cemas, curiga, mengalami gangguan tidur, keluyuran, bahkan kesulitan mengenali keluarga dan teman. </font>Beliau secara fisik sehat, tidak pernah ke dokter, tidak pernah ada keluhan, dan bisa jalan sendiri.<font style="line-height: 150%;" lang="IN"> Dahulunya si nenek merupakan orang yang penyabar, suka bekerja keras, dan tidak mudah marah, namun sejak kejadian itu ia mulai berubah.<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="line-height: 150%;">Percapakan 1 menunjukkan si nenek mengalami proses berpikir, ia mencoba mengingat-ingat kembali orang yang di hadapannya dengan cara melihat/mengamati wajahnya. Ketika berpikir, otak melakukan pengulangan informasi di dalam ingatan atau dapat juga disebut aktivitas mengingat-ingat kembali apa yang baru saja diterima oleh pikiran (<i style="">rehearsal</i>). Penggalian informasi pada tingkat yang lebih dalam tersebut kemudian meningkatkan kinerja penggalian kembali informasi di dalam ingatan (<i style="">recall</i>). Hal ini disebabkan karena si nenek melihat ada karakteristik yang menonjol (di dalam memorinya) dan pada akhirnya informasi yang baru diterima, seperti pada kalimat </font>“<i style="">anaknya pak Hasan dari<font style=""> </font>Sumatera! Yang kuliah di Malang</i><font style="line-height: 150%;">” dan “</font><i style="">Pak Hasan anaknya almarhum mbah Yasin</i><font style="line-height: 150%;">”, kemudian diproses melalui pencatatan indera menuju ingatan jangka panjang (<i style="">long term memori</i>) dan dia mulai mengingat siapa Hasan, dan dia mulai merasa pernah melihat cucu yang ada di depannya. <o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="line-height: 150%;">Skemata si nenek mengenai Hasan sangat membantu pengulangan informasi yang dilakukan oleh memori jangka panjang (<i style="">long term memory</i>). </font><font style="line-height: 150%;"><font style=""> </font></font><font style="line-height: 150%;">Memori jangka panjang mencoba menggali informasi yang ada di dalam otak. Ketika hal tersebut terjadi, memori jangka panjang merasa pernah mengenali informasi tersebut sebelumnya. Oleh karena itu otak si nenek tidak terlalu mengalami kesulitan dalam mengenai objek yang dibicarakan. <o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="line-height: 150%;">Pada percakapan 2, si nenek mulai lupa lagi dengan cucu yang ada di depannya dengan bukti pada kalimat: </font><i style="">Ayahmu Munaf, kapan ke sini?</i>, padahal si cucu sudah mengatakan bahwa ayahnya adalah Hasan<font style="line-height: 150%;"> beberapa menit yang lalu. Munaf adalah nama kakak dari Hasan yang sering mengunjunginya yang rumahnya juga ada di Sumatera. Mengapa si nenek bisa lupa? Hal ini bisa saja terjadi karena adanya </font>gangguan pengenalan (disorientasi waktu, tempat, orang), karena pada normalnya, orang tua dapat lupa nama, tempat, atau tanggal, terdapat gangguan dalam mengingat kembali (<i style="">recall</i>). </p> <p class="3isi"><font style="line-height: 150%;">Banyak faktor yang berkontribusi dalam kehilangan memori pada lansia,diantaranya stres atau krisis, depresi, perasaan tidak berharga, kehilangan interes pada kegiatan-kegiatan, perubahan <i style="">serebrovaskuler</i> yang berpengaruh pada fungsi <i style="">serebral</i>, hilangnya sel saraf dikarenakan penyakit atau trauma, dan penurunan sensori atau isolasi sosial. Kerusakan memori bisa disebabkan penurunan penglihatan atau pendengaran. Pada kasus nenek tersebut dapat kita lihat bahwa nenek mengelami penurunan daya ingatnya dikarenakan stress atau trauma. <o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="line-height: 150%;">Stres yang dialami si nenek menyebabkan memori jangka panjang dan jangka pendeknya terganggu. Memorinya mulai mengalami kesukaran dalam penggalian informasi, akibatnya ia menjadi lebih mudah lupa mengenali informasi baik informasi lama maupun informasi baru. <o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="line-height: 150%;">Selanjutnya kita lihat perkembangan kognitif nenek setelah beberapa bulan kemudian:<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;"><b style=""><font style="line-height: 150%;">Percakapan 3:<o:p></o:p></font></b></p> <p class="4percakapan">Nenek<font style=""> </font>: Nurul, tolong ambilkan saya makan!</p> <p class="4percakapan">Nurul<font style=""> </font>: lho… Ibu ini bagaimana sih! Ibu kan baru saja makan, belum ada setengah jam yang lalu!</p> <p class="4percakapan">Nenek<font style=""> </font>: Mosok to???...</p> <p class="3isi"><font style=""> </font>Percakapan ketiga adalah percakapan antara anak dengan nenek yang sama. Si nenek minta makan, padahal piring yang digunakan untuk makan tadi masih ada di depannya. <font style="line-height: 150%;">Lansia yang mengalami kerusakan kognitif sering menentang jawaban dari orang lain. Mereka tidak mengerti apa yang ditanyakan pada mereka atau mereka menjadi takut pada perubahan aktivitas yang tidak dapat diprediksi.<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi">Melihat perkembangan kognitif si nenek, <font style="line-height: 150%;">dapat kita analisis bahwa si nenek mengalami penurunan ingatan atau penyakit kepikunan (<i style="">demensia</i>) <font color="black">dimana terjadi </font>penurunan daya ingat, <font color="black">gangguan ingatan, pikiran, penilaian <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>dan</font> kemampuan untuk memusatkan perhatian, <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>dan</font> <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>bisa</font> terjadi kemunduran kepribadian, </font>dengan melihat ciri-ciri dan sifat umum penderita kepikunan (<i style="">demensia</i>). <o:p></o:p></font></p> <p class="3isi">Kepikunan ternyata merupakan penyakit keturunan. Telah diadakan penelitian bahwa kepikunan dapat disebabkan oleh faktor genetik; selain bertambahnya usia seseorang yang memang mengakibatkan fungsi otak mengalami penurunan secara normal. Kepikunan adalah suatu hal yang wajar. Akan tetapi hal yang wajar ini dapat berubah menjadi suatu hal yang “tidak wajar”. Inilah yang disebut sebagai demensia. Demensia atau pikun merupakan salah satu gejala sisa stroke. Demensia pasca stroke sering disebut dengan demensia vaskuler.</p> <p class="3isi"><font style="line-height: 150%;">Kehilangan memori pada lansia merupakan hal yang membuat stres dan frustasi. Walaupun kehilangan memori bisa disebabkan penyakit otak organik atau depresi, semua hal itu tidak ada hubungannya dengan proses penyakit. Seiring bertambahnya usia, kehilangan short-term memory (mengingat kejadian yang baru saja terjadi) lebih sering terjadi daripada kehilangan long-term memory (mengingat kejadian yang dulu).<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="line-height: 150%;" color="black">Lupa pada usia lanjut bukan merupakan pertanda dari demensia maupun penyakit <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>Alzheimer</font> stadium awal. Demensia merupakan penurunan kemampuan mental <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>yang</font> lebih serius, <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>yang</font> makin lama makin parah. Pada penuaan normal, seseorang <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>bisa</font> lupa akan hal-hal <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>yang</font> detil; tetapi penderita demensia <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>bisa</font> lupa akan keseluruhan peristiwa <font class="ilspan"><font style="display: none;"><input name="IL_MARKER" type="hidden"></font>yang</font> baru saja terjadi.</font><font style="line-height: 150%;"> Begitu juga dengan apa yang dialami oleh si nenek. Setahun yang lalu ingatannya masih sedikit lebih baik, namun bebrapa bulan kemudia ia mengalami penurunan daya ingat yang sangat drastis (bahkan ia lupa dengan peristiwa apa yang baru saja dialaminya). <o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><i><font style="" lang="IN">Demensia</font></i><font style="" lang="IN"> yang disebabkan oleh Alzheimer, berarti <i>demesia</i> yang disertai oleh perubahan patologis di otak penderitanya. Waktu penyebaran penyakit Alzheimer pada seseorang bervariasi mulai dari 5 hingga 20 tahun, dan kematian yang terjadi seringkali disebabkan karena infeksi.</font><font style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="" lang="IN">Faktor resiko utama seseorang mengidap Alzheimer adalah usia, yaitu semakin tua usia seseorang (khususnya setelah usia 65 tahun) maka semakin rentan orang tersebut mengidap Alzheimer. Menurut <i>National Alzheimer’s Association </i>(2003), penyakit Alzheimer menyerang hingga 10 % dari orang berusia 65 tahun atau lebih, dan secara berangsur proporsi ini berlipat ganda setiap 10 tahun setelah usia 65 tahun. Dan sebanyak separuh dari populasi yang berusia 85 tahun atau lebih dapat dipastikan mengidap Alzheimer. Sementara, pada orang yang memiliki faktor <i>genetik </i>turunan / bawaan dari orang tua, penyakit ini akan menyerang di bawah usia 65 tahun. Namun, kasus seperti ini cukup jarang ditemukan. </font><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="" lang="IN">Alzheimer dapat disebabkan karena faktor <i>genetik</i> dan faktor<i> non genetik</i>. Pada orang yang terkena Alzheimer karena faktor genetik (bawaan orang tua), mereka mengidap Alzheimer di bawah usia 65 tahun atau usia muda. Namun pada orang yang terkena Alzheimer akibat faktor non genetik, terutama yang paling banyak berpengaruh adalah faktor usia, maka semakin tua usia seseorang (khususnya di atas 65 tahun) akan semakin rentan orang tersebut mengidap Alzheimer. Namun yang perlu digaris bawahi adalah, <b>kasus penderita Alzheimer di bawah usia 65 tahun karena faktor genetik (bawaan orang tua) sangat jarang ditemukan</b>, sementara yang seringkali / banyak ditemukan adalah kasus penderita Alzheimer di atas usia 65 tahun.</font><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="line-height: 150%;">Gangguan kognitif yang dialami oleh si nenek dapat kita lihat dengan ciri-ciri yang terdapat pada tabel berikut:</font><font style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p></o:p></font></p> <table class="MsoNormalTable" style="margin-left: 26.7pt; border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="width: 140.7pt; border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="188"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: 1.65pt;" align="center">Alzheimer<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 2.5in; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; border-style: solid solid solid none;" valign="top" width="240"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: 0in;" align="center">Nenek<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 90.35pt; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; border-style: solid solid solid none;" valign="top" width="120"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: -0.1pt;" align="center">Hasil<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext" style="width: 140.7pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid;" valign="top" width="188"> <p class="3isi" style="text-indent: 1.7pt;">1. Alzheimer dapat disebabkan karena faktor <i>genetik</i> dan <i>non-genetik</i> (terutama faktor usia)<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 2.5in; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="240"> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;">1. Nenek menderita demensia Alzheimer karena faktor<i> non genetik</i><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 90.35pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="120"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: -0.1pt;" align="center">V (sama)<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext" style="width: 140.7pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid;" valign="top" width="188"> <p class="3isi" style="text-indent: 1.7pt;">2. Orang yang menderita Alzheimer mengalami perubahan kepribadian menjadi benar-benar kacau, penuh curiga, takut atau menjadi bergantung pada keluarga, serta memunculkan <i>mood</i> yang tidak tentu (seperti: takut kemudian marah tanpa ada alasan yang jelas)<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 2.5in; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="240"> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;">2. Nenek mengalami perubahan kepribadian dari yang penyabar dan selalu dapat mengontrol segala tingkah laku dan emosinya, menjadi sangat emosional, curiga, keras hati, dan keras kepala.<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 90.35pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="120"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: -0.1pt;" align="center">V (sama)<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext" style="width: 140.7pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid;" valign="top" width="188"> <p class="3isi" style="text-indent: 1.7pt;">3. Lupa secara bertahap mulai dari yang paling jarang ditemui hingga yang cukup sering ditemui.<font style="line-height: 150%;"> Lupa dengan apa yang baru saja dikerjakannya<o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 2.5in; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="240"> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;">3. Nenek lupa kalau dia baru selesai makan, tetapi dia minta makan lagi<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 90.35pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="120"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: -0.1pt;" align="center">X (sama)<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="width: 140.7pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="188"> <p class="3isi" style="text-indent: 1.7pt;">4. Lupa lebih sering terhadap informasi yang baru dipelajari, seperti: nama ayah yang baru disebutkan oleh si cucu. <font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 2.5in; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="240"> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;">4. Nenek lupa kalau si cucu sudah menyebutkan nama ayahnya<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 90.35pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="120"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: -0.1pt;" align="center">X (sama)<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="width: 140.7pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="188"> <p class="3isi" style="text-indent: 1.7pt;">5. lupa yang bersifat: <i>progresif </i>dan <i>permanen</i>. <i>Progresif</i> berarti semakin lama semakin memburuk. <i>Permanen</i> berarti jika sudah lupa akan orang-orang tertentu maka dia tidak akan bisa tiba-tiba teringat kembali<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 2.5in; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="240"> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;">5. Nenek sesekali mampu mengingat kembali akan Hasan dan Munaf, dan kerjaannya kemudian lupa lagi, dan ketika sedang mampu mengingat, Nenek sadar bahwa dirinya sedang menderita penyakit kepikunan (demensia).<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 90.35pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="120"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: -0.1pt;" align="center">X (tidak sama)<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="width: 140.7pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="188"> <p class="3isi" style="text-indent: 1.7pt;">6. Tersesat di daerah sekitar rumahnya sendiri/daerah yang dikenalnya dengan baik.<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 2.5in; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="240"> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;">6. Nenek pernah tersesat di kebun belakang rumahnya sendiri, padahal kebun itu sangat dikenalinya dengan baik<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 90.35pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="120"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: -0.1pt;" align="center">X (sama)<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="width: 140.7pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="188"> <p class="3isi" style="text-indent: 1.7pt;">5. Pada tahap gejala menengah, seseorang sudah kehilangan kemampuan dasar untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti: berbicara, makan, mandi, buang air kecil, buang air besar, berpakaian, dll. <font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td style="width: 2.5in; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="240"> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;">5. Nenek yang sudah mengalami perubahan kepribadian, dan lupa pada keluarga menunjukkan bahwa dirinya sudah memasuki Alzheimer gejala menengah. Namun Nenek tidak menampakkan adanya kehilangan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 90.35pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="120"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: -0.1pt;" align="center">X (tidak <font style="line-height: 150%;">sama)<o:p></o:p></font></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;"><font style="line-height: 150%;"><o:p> </o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="" lang="IN">Untuk dapat menilai suatu penyakit termasuk kategori penyakit A, maka seluruh gejala penyakit A harus terpenuhi pada penyakit tersebut. Jika hanya sekedar mirip atau ada sedikit kesamaan maka belum dapat dikatakan bahwa penyakit tersebut adalah benar penyakit A. Melainkan harus ditelusuri lebih jauh termasuk dalam kategori penyakit yang manakah penyakit tersebut. Dari paparan bagan di atas, kita dapat melihat bahwa tidak seluruhnya terjadi kesamaan antara gejala penyakit yang </font>nenek<font style="" lang="IN"> alami dengan gejala-gejala Alzheimer. Jadi belum sepenuhnya nenek tersebut dikategorikan menderita penyakit Alzheimer.</font><font style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="" lang="IN">Baik gejala-gejala Alzheimer maupun gejala-gejala dari penyakit yang dialami nenek, keduanya sama-sama merupakan penyakit lupa. Namun penyakit lupa pun memiliki berbagai kategori, ada yang bisa dikategorikan sebagai Alzheimer dan ada yang dikategorikan sebagai penyakit lupa lainnya, seperti <i>amnesia</i> dan <i>delirium</i>.</font><font style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="" lang="IN">Pada penyakit Alzheimer, lupa yang terjadi benar-benar berhubungan dengan kerusakan pada sistem <i>syaraf otak</i>. Sementara pada <i>amnesia </i>dan <i>delirium</i>, yang terjadi adalah lebih disebabkan karena faktor <i>psikologis</i>, seperti <i>kognitif fisik</i>, ketakutan / kecemasan yang berlebihan. Namun yang perlu digaris bawahi adalah: baik <i>kognitif fisik</i>, ketakutan/kecemasan yang berlebihan tidak selalu menyebabkan <i>amnesia</i>. Sebagai contoh, pada film “<i>meteor garden II, Tao ming se”</i> mengalami <i><font style="">amnesia</font></i> karena <i>kognitif fisik</i> akibat kecelakaan mobil, <i>kognitif fisik</i> adalah merupakan faktor <i>psikologis</i>. Namun secara medis, Tao ming se tidak mengalami kerusakan pada syaraf otak atau fungsi tubuh/fisik lainnya yang dapat menyebabkannya lupa ingatan. Contoh ini menggambarkan bagaimana <i>amnesia</i> disebabkan karena faktor <i>psikologis</i>.</font><font style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="" lang="IN">Secara kasat mata, mungkin Alzheimer dan <i>Amnesia</i> nampak sama, namun jika <font style="">diperhatikan dengan detail</font> maka gejalanya akan <font style="">nampak berbeda</font>. Yang membedakan secara jelas, adalah: pada Alzheimer, kemunduran fungsi <i>kognitif</i> / ingatan berlangsung perlahan-lahan / secara bertahap namun bersifat <i>progresif</i> / semakin memburuk, dan hingga saat ini belum dapat disembuhkan; sementara pada <i>amnesia</i>, ingatan yang ada dapat hilang dalam waktu singkat dan sangat drastis, melupakan masa lalu / masa sebelum dia mengalami kecelakaan (tidak bertahap), masih dapat disembuhkan. Di samping <i>amnesia</i>, ada juga penyakit lupa yang disebut <i>delirium</i>, pada <i>delirium</i>, gangguan ingatan muncul karena faktor <i>psikologis</i> juga, seperti kecemasan/ketakutan yang berlebihan (biasanya berhubungan dengan pemakaian obat-obatan/zat terlarang), dan dapat juga disebabkan karena <i>kognitif</i>, namun perbedaan yang benar-benar jelas dengan <i>amnesia</i> adalah <i>delirium</i>, pada <i>delirium</i> terjadi gangguan kesadaran dan perubahan <i>kognisi</i> (namun tidak sampai pada gangguan ingatan), terjadi dalam waktu singkat (biasanya dalam hitungan jam hingga hari) dan cenderung berfluktuasi (muncul dan hilang). <i>Delirium</i> dapat disembuhkan ( American Psychiatric Association, 1995).</font><font style="line-height: 150%;" lang="IN"><o:p></o:p></font></p> <div align="center"> <table class="MsoNormalTable" style="margin-left: -59.45pt; border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style="height: 24.75pt;"> <td style="width: 146.25pt; border: 1pt solid windowtext; padding: 0in 5.4pt; height: 24.75pt;" valign="top" width="195"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: 1.25pt;" align="center"><b>Alzheimer <i>Demensia</i></b><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td style="width: 141.75pt; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0in 5.4pt; height: 24.75pt;" valign="top" width="189"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: -0.45pt;" align="center"><b><i>Amnesia</i></b><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td style="width: 143.9pt; border-width: 1pt 1pt 1pt medium; border-style: solid solid solid none; border-color: windowtext windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0in 5.4pt; height: 24.75pt;" valign="top" width="192"> <p class="3isi" style="text-align: center; text-indent: 0in;" align="center"><b><i>Delirium</i></b><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext" style="width: 146.25pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid;" valign="top" width="195"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 1.25pt;" align="left">Fisiologis (saraf otak)<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 141.75pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="189"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: -0.45pt;" align="left"><i>Psikologis</i><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 143.9pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="192"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 0in;" align="left"><i>Psikologis</i><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext" style="width: 146.25pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid;" valign="top" width="195"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 1.25pt;" align="left">Gangguan memori/ingatan<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 141.75pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="189"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: -0.45pt;" align="left">Gangguan memori/ingatan<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td style="width: 143.9pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="192"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 0in;" align="left">Gangguan kesadaran dan gangguan <i>kognitif</i><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext" style="width: 146.25pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid;" valign="top" width="195"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 1.25pt;" align="left">Berlangsung bertahap dan bersifat <i>progresif</i><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td color="-moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color" style="width: 141.75pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none;" valign="top" width="189"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: -0.45pt;" align="left">Tidak bertahap, berlangsung secara drastis<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td style="width: 143.9pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="192"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 0in;" align="left">Berlangsung secara <i>short time</i><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="width: 146.25pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="195"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 1.25pt;" align="left">Permanen<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td style="width: 141.75pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="189"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: -0.45pt;" align="left">Semi permanen<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td style="width: 143.9pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="192"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 0in;" align="left"><i>Fluktuatif</i><font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="width: 146.25pt; border-width: medium 1pt 1pt; border-style: none solid solid; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="195"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 1.25pt;" align="left">Belum dapat disembuhkan<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td style="width: 141.75pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="189"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: -0.45pt;" align="left">Dapat disembuhkan<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> <td style="width: 143.9pt; border-width: medium 1pt 1pt medium; border-style: none solid solid none; border-color: -moz-use-text-color windowtext windowtext -moz-use-text-color; padding: 0in 5.4pt;" valign="top" width="192"> <p class="3isi" style="text-align: left; text-indent: 0in;" align="left">Dapat disembuhkan<font style="line-height: 150%;"><o:p></o:p></font></p> </td> </tr> </tbody></table> </div> <p class="3isi"><font style="" lang="IN">Namun yang <font style="">perlu digaris bawahi</font> disini adalah: <i>kognitif</i>, dan kecemasan/ketakutan <font style="">tidak selalu</font> menyebabkan <i>Amnesia</i> ataupun <i>delirium</i>. Jadi jangan mudah juga men-cap suatu penyakit sebagai penyakit A atau B, tanpa memiliki dasar pemahaman yang kuat mengenai penyakit tersebut.</font></p> <p class="2subjudul" style="margin-left: 14.2pt; text-indent: -14.2pt;"><!--[if !supportLists]--><font style="" lang="IN"><font style="">4.<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->K<font style="" lang="IN">esimpulan<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi"><font style="" lang="IN">Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa,<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font face="Wingdings" lang="IN"><font style="">ü<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Gangguan memori baik itu jangka panjang maupun jangka pendek bisa terjadi karena beberapa faktor. Pada lansia umumnya terjadi karena faktor usia, namun ada juga yang terjadi karena stress ataupun depresi.<font style="" lang="IN"><o:p></o:p></font></p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font face="Wingdings" lang="IN"><font style="">ü<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]--><font style="" lang="IN">Si nenek mengalami gangguan kognitif berupa kemunduran daya ingat.<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font face="Wingdings" lang="IN"><font style="">ü<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]-->Memori jangka panjang (<i style="">long term memory</i>) dan memori jangka pendek (<i style="">short term memory</i>) si nenek awalnya baik-baik saja. Namun pada akhirnya ia mulai mengalami kesulitan dalam mengingat ketika dia merasakan ada yang mengganggu di dalam otaknya (stress).<font style="" lang="IN"><o:p></o:p></font></p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font face="Wingdings" lang="IN"><font style="">ü<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]--><font style="" lang="IN">Penyebab kemunduran daya ingatnya tersebut akibat stres yang pernah dialaminya.<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font face="Wingdings" lang="IN"><font style="">ü<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]--><font style="" lang="IN">Pada tahap awal, si nenek belum menampakkan kepikunananya, kondisi tubuhnya masih sehat, masih mampu mengingat walaupun dengan memberikan stimulus pada otaknya (<i style="">clue</i>).<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi" style="margin-left: 64.35pt; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><font face="Wingdings" lang="IN"><font style="">ü<font style="font: 7pt "Times New Roman";"> </font></font></font><!--[endif]--><font style="" lang="IN">Pada tahun-tahun berikutnya, si nenek mengalami penurunan daya ingat. Beliau diperkirakan mengalami penyakit demensia Alzheimer, namun belum sampai titik akut.<o:p></o:p></font></p> <p class="3isi" style="text-indent: 0in;"><o:p> </o:p></p> Unknownnoreply@blogger.com1